Manfaat Literasi Keuangan dan Cara Memulai dengan Langkah Sederhana

manfaat literasi keuangan manfaat literasi keuangan

Kamu mungkin pernah berpikir, “Kenapa sih uang selalu habis di akhir bulan, padahal baru aja gajian?” Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak dari kita yang masih kesulitan mengelola keuangan.

Di sinilah manfaat literasi keuangan mulai terasa penting. Literasi keuangan bukan sekadar tahu cara nabung, tapi juga paham bagaimana mengelola, menggunakan, dan menumbuhkan uang dengan cerdas.

Artikel ini nggak cuma akan membahas apa itu literasi keuangan, tapi juga manfaatnya yang bisa bikin hidupmu lebih terencana dan sejahtera. Yuk, mulai perjalanan finansial kita dari sini!

Apa Itu Literasi Keuangan?

Literasi keuangan adalah kemampuan memahami dan menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan yang tepat. Ini mencakup pengetahuan soal anggaran, tabungan, investasi, utang, dan semua hal yang bikin keuanganmu lebih sehat.

Tujuan literasi keuangan itu banyak. Pertama, biar kamu nggak jadi korban “keran bocor”, alias kebocoran uang karena nggak tahu cara mengatur.

Kedua, supaya kamu tahu cara memanfaatkan produk keuangan seperti asuransi, investasi, atau tabungan berjangka. Ketiga, yang paling penting, biar kamu bisa bilang “bye-bye” ke krisis finansial di masa depan.

Menurut survei OJK dan BPS 2024, indeks literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangannya 75,02 persen.

Artinya, masih banyak banget yang belum paham soal pengelolaan keuangan, meskipun sudah pakai layanan keuangan​.

Fakta lainnya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun adalah yang paling rendah tingkat literasi keuangannya, masing-masing hanya 51,70 persen dan 52,51 persen.

Kalau kamu ada di kelompok usia produktif (18-35 tahun), berita bagusnya adalah literasi keuanganmu mungkin lebih baik.

Tapi, berita buruknya, gap pengetahuan ini bisa bikin generasi tua dan muda kesulitan mengelola uang mereka​.

Pentingnya literasi keuangan itu kayak pentingnya belajar berenang. Kamu nggak tahu kapan harus nyebur ke kolam dalam, tapi lebih baik siap daripada tenggelam, kan?

Baca Juga: Lebih Baik Menabung Emas atau Uang? Temukan Jawabannya di Sini!

Manfaat Literasi Keuangan

Nah, sekarang masuk ke bagian inti, yaitu apa sih manfaat literasi keuangan? Bayangin kamu punya peta yang membantu melewati rute keuanganmu dengan aman.

Itulah literasi keuangan. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Memilih Produk dan Layanan Keuangan yang Tepat

Bayangkan kamu masuk ke toko elektronik tanpa tahu apa yang mau dibeli. Ada diskon di sana-sini, tapi kalau nggak paham barangnya, kamu bisa salah pilih, kan? Begitu juga dengan produk keuangan.

Dengan literasi keuangan, kamu bisa memilih produk yang sesuai kebutuhan. Tabungan untuk yang suka nabung kecil-kecilan, investasi reksa dana untuk pemula, atau asuransi kesehatan untuk perlindungan. Nggak ada lagi tuh, salah beli produk mahal yang ternyata nggak kamu butuhkan.

2. Menyusun Perencanaan Keuangan

Kata orang, gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Klise? Banget. Tapi ya bener! Dengan literasi keuangan, kamu bisa bikin rencana keuangan yang konkret, yaitu berapa yang harus ditabung, diinvestasikan, atau dibelanjakan.

Buat yang suka hidup “YOLO”, coba pikirkan ini, bahwa dengan rencana yang baik, kamu nggak cuma bisa menikmati hidup sekarang, tapi juga memastikan masa depanmu tetap aman.

3. Melindungi dari Risiko Finansial

Pernah dengar cerita orang kena tipu investasi bodong? Atau beli produk keuangan yang ternyata penuh biaya tersembunyi? Nah, literasi keuangan bisa jadi pelindungmu.

Kamu akan lebih jago mengenali mana investasi yang legit, mana yang cuma jebakan Batman. Jadi, nggak ada lagi istilah “uang hilang” karena salah langkah. Kalau mau investasi, pelajari dulu, dan pastikan semuanya transparan.

4. Meningkatkan Kekayaan Finansial

Ini nih yang paling ditunggu, duit lebih banyak! Literasi keuangan bikin kamu lebih paham cara mengatur uang, sehingga bisa meningkatkan aset tanpa harus kerja lembur 24/7.

Kamu akan tahu kapan harus menabung, kapan harus investasi, dan kapan harus belanja dengan cerdas.

Ingat, kekayaan finansial bukan soal berapa banyak kamu hasilkan, tapi seberapa cerdas kamu mengelolanya.

Literasi Keuangan di Indonesia Berdasarkan Strata

Nah, sekarang mari kita masuk lebih dalam lagi. Literasi keuangan itu sebenarnya punya beberapa tingkatan, atau yang disebut strata. Nggak semua orang ada di level yang sama, dan ini wajar banget.

1. Well Literate

Ini adalah level tertinggi dalam literasi keuangan. Orang-orang di kategori ini nggak cuma tahu soal produk keuangan, tapi juga paham detailnya.

Mereka ngerti manfaat, risiko, hak, dan kewajiban dari setiap layanan keuangan yang mereka gunakan.

Kalau kamu ada di kategori ini, kamu udah kayak “pro gamer” dalam dunia keuangan. Kamu tahu kapan harus investasi, produk apa yang cocok, dan gimana cara mengelola risiko.

2. Sufficient Literate

Di strata ini, kamu sudah punya pengetahuan dasar soal keuangan dan produk jasa keuangan. Misalnya, kamu ngerti fungsi tabungan, investasi, atau asuransi, tapi mungkin belum mendalami risikonya. Intinya, cukup tahu untuk mengambil keputusan, tapi nggak terlalu dalam.

Kabar baiknya, mayoritas masyarakat Indonesia ada di level ini, yaitu 75,69 persen​. Artinya, meskipun banyak yang belum jadi “expert,” mereka cukup paham untuk memanfaatkan produk keuangan secara aman.

3. Less Literate

Ini adalah level di mana seseorang tahu bahwa ada produk dan layanan keuangan, tapi nggak paham detailnya. Jadi, mereka mungkin tahu bahwa investasi itu ada, tapi nggak tahu caranya atau risiko yang harus dihadapi.

Menurut survei OJK, 2,06 persen masyarakat Indonesia berada di strata ini​. Kalau kamu merasa masih di level ini, jangan khawatir. Kita semua belajar, dan langkah pertama adalah menyadari di mana posisi kita.

4. Not Literate

Ini adalah level literasi keuangan terendah. Orang-orang di strata ini nggak punya pengetahuan atau keterampilan soal keuangan sama sekali. Bahkan, mereka mungkin nggak tahu bahwa produk keuangan seperti tabungan atau asuransi itu ada.

Cara Memulai Literasi Keuangan

Sekarang setelah kita tahu level literasi keuangan, pertanyaannya selanjutnya gimana cara memulai? Kalau kamu merasa ada di level sufficient literate atau bahkan less literate, jangan khawatir. Literasi keuangan itu seperti otot—bisa dilatih.

1. Pelajari Dasar-Dasar Keuangan

Langkah pertama adalah paham hal-hal dasar. Mulailah dengan memahami konsep penting seperti apa itu anggaran, tabungan, utang, dan investasi.

Kamu bisa cari informasi dari artikel online (seperti yang sedang kamu baca sekarang), buku, atau video edukasi.

Tipsnya adalah mulai dari yang praktis dan relevan dengan kehidupanmu. Misalnya, pelajari cara bikin anggaran bulanan sederhana untuk memastikan pengeluaran nggak lebih besar dari pemasukan.

2. Gunakan Teknologi Keuangan

Teknologi sekarang sudah canggih banget, dan kamu bisa memanfaatkannya. Ada banyak aplikasi pengelolaan keuangan yang membantu kamu bikin anggaran, mencatat pengeluaran, atau bahkan belajar investasi.

Beberapa aplikasi bahkan punya fitur edukasi keuangan yang bikin belajar jadi lebih gampang.

3. Ikuti Program Literasi Keuangan

Banyak lembaga keuangan yang menawarkan program edukasi gratis, baik online maupun offline. OJK misalnya, sering mengadakan webinar soal pengelolaan keuangan. Ini kesempatan bagus untuk belajar langsung dari para ahli.

Daftarlah di program yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kalau kamu baru mulai, cari yang fokus pada dasar-dasar seperti perencanaan anggaran dan tabungan.

4. Mulai Dari Hal Kecil

Nggak perlu langsung lompat ke investasi besar. Mulailah dari hal kecil, seperti menyisihkan 10 persen dari penghasilan untuk tabungan darurat. Atau coba investasi di instrumen yang rendah risiko seperti reksa dana pasar uang.

Jangan takut gagal. Kuncinya adalah konsistensi. Kalau kamu rutin menabung atau berinvestasi, hasilnya akan terasa dalam jangka panjang.

5. Belajar Dari Pengalaman

Pengalaman adalah guru terbaik. Kalau kamu pernah salah langkah, jadikan itu pelajaran. Misalnya, kalau kamu pernah beli produk keuangan yang ternyata nggak sesuai kebutuhan, cari tahu di mana letak kesalahannya dan perbaiki.

Jangan takut untuk bertanya. Konsultasikan keputusan keuanganmu dengan teman yang lebih paham atau profesional di bidang ini.

Baca Juga: Menabung atau Bayar Hutang Dulu? Temukan Solusinya di Sini!

Literasi keuangan itu sebenarnya bukan soal berapa besar penghasilanmu, tapi soal seberapa cerdas kamu mengelolanya.

Dengan memahami manfaat literasi keuangan, kamu nggak cuma punya kontrol lebih baik atas pengeluaran, tapi juga bisa membangun masa depan yang lebih aman dan bebas dari risiko finansial.

Jadi, tunggu apa lagi? Ini saatnya kamu mulai belajar dan praktekkan literasi keuangan. Ingat, setiap langkah kecil, seperti membuat anggaran atau memulai investasi, adalah investasi jangka panjang untuk dirimu sendiri.

Masa depan finansial yang stabil itu bukan mimpi—itu pilihan. Pilihan yang bisa kamu mulai hari ini!

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.