Setelah dua tahun berada dalam fase bearish yang kompleks, saham PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menunjukkan sinyal kuat akan adanya pembalikan arah menuju tren bullish.
Analisis teknikal Tim Mandiri Finansial mengindikasikan bahwa koreksi harga saham ZONE telah mencapai titik akhirnya, sebuah sentimen yang didukung oleh serangkaian strategi fundamental agresif dari perusahaan untuk tahun 2025.
Bagi para investor, ini bisa menjadi momen krusial untuk memperhatikan peluang yang muncul dari emiten ritel fesyen ini. Mari kita analisis lebih dalam kombinasi sinyal teknikal dan fundamental yang membuat saham ZONE menarik saat ini.
Akhir Koreksi Panjang dari Sisi Teknikal
Dari perspektif teknikal menggunakan metode Elliott Wave, perjalanan saham ZONE sangat menarik. Setelah mengalami kenaikan fantastis sebesar 432% dari tahun 2021 hingga 2022, bergerak dari harga Rp360 ke puncaknya di Rp1860, saham ini memasuki fase koreksi yang panjang.
Kami mengidentifikasi puncak harga Rp1860 sebagai akhir dari Wave 3, sebuah gelombang impulsif yang kuat.
Setelahnya, saham ZONE memasuki fase bearish yang kami identifikasi sebagai Wave 4. Fase koreksi ini akhirnya menemukan dasarnya pada bulan Agustus ini di harga Rp745.
Menurut analisis kami, titik harga ini adalah akhir dari Wave 4. Kesimpulan ini didukung oleh beberapa konfirmasi teknikal:

- Pola Koreksi ZigZag ABC Selesai: Pada timeframe mingguan (weekly), terbentuk pola koreksi ZigZag (ABC) yang jelas dan kini telah rampung.
- Level Fibonacci Retracement Tercapai: Harga Rp745 telah mencapai level Fibonacci retracement 1.618 dari Wave A ke B. Selain itu, level harga ini juga berada sangat dekat dengan area support kuat di level Fibonacci 0.786 dari pergerakan Wave 2 ke 3 pada timeframe bulanan (monthly).
Dengan selesainya Wave 4, secara teori Elliott Wave, saham ZONE kini bersiap untuk memasuki Wave 5, yaitu gelombang impulsif bullish berikutnya.
Fundamental Kuat
Sinyal teknikal yang positif ini tidak berdiri sendiri. Prospek bullish ini didukung kuat oleh langkah-langkah strategis dan target pertumbuhan ambisius yang dicanangkan oleh manajemen Mega Perintis untuk tahun 2025.
Meskipun tahun 2024 penuh tantangan, di mana menurut laporan Infobank, laba bersih perusahaan merosot tajam sebesar 85% menjadi hanya Rp7,04 miliar, perusahaan telah menyiapkan fondasi untuk lompatan besar.
Untuk tahun 2025, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% menjadi Rp831 miliar dan target laba bersih yang sangat agresif sebesar Rp34 miliar, atau tumbuh 391,87% dibandingkan tahun sebelumnya.
Setidaknya ada 4 pilar strategi yang digunakan oleh ZONE untuk mencapai target fantastis tersebut:
1. Ekspansi Gerai Fisik dengan Konsep Baru
Fokus utama perusahaan adalah pada ekspansi dan revitalisasi toko. Seperti yang dilaporkan Fortune Indonesia dan Kontan, ZONE telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp23 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk membuka setidaknya enam gerai baru dengan konsep anyar “Manzone & Minimal”. Gerai berkonsep baru ini dirancang lebih luas, antara 300 hingga 800 meter persegi, untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih lengkap dan modern bagi pelanggan, seperti yang diresmikan di Tunjungan Plaza 3 Surabaya.
2. Otomatisasi dan Efisiensi Produksi
Bagian penting dari capex juga dialokasikan untuk otomatisasi di anak usaha, PT Mega Putra Garment. “Kami alokasikan untuk pengadaan mesin otomasi. Ini penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk,” ujar Direktur Mega Perintis, Luki Rusli, dalam paparannya yang dikutip oleh Fortune Indonesia.
Langkah ini bertujuan menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, sebuah respons langsung atas kenaikan beban pokok penjualan yang terjadi di 2024, seperti yang dicatat oleh Infobank.
3. Penguatan Kanal Digital
Manajemen ZONE sadar betul bahwa masa depan ritel juga terletak di dunia digital. Luki Rusli menegaskan bahwa penjualan online akan menjadi salah satu motor utama pertumbuhan di 2025, baik melalui marketplace maupun situs resmi masing-masing merek.
“Dengan pengembangan online diharapkan rencana perseroan dalam meningkatkan penjualan 15 persen tahun ini dapat tercapai,” katanya kepada Fortune Indonesia.
4. Restrukturisasi Korporasi yang Lebih Ramping
Langkah strategis lainnya adalah efisiensi struktur korporasi. Seperti diberitakan Tempo dan Fortune Indonesia, ZONE telah mengambil alih secara langsung operasional merek Puma dan Levi’s dari anak usahanya, PT Mitrelindo Global.
Menurut Luki Rusli, langkah ini bertujuan menyederhanakan operasional dalam satu entitas induk untuk meningkatkan efektivitas dan profitabilitas. Pengambilalihan ini dipastikan tidak berdampak material terhadap keberlangsungan usaha dan semua kegiatan operasional berjalan normal.
Kombinasi antara selesainya fase koreksi teknikal dan fundamental yang menunjukkan perbaikan drastis menciptakan sebuah peluang investasi yang menarik pada saham ZONE.
Sinyal dari grafik harga yang mengindikasikan akhir dari tren turun kini mendapatkan pembenaran dari rencana bisnis yang solid dan target pertumbuhan yang sangat optimistis.
Meskipun kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan, konvergensi antara analisis teknikal dan fundamental ini memberikan dasar yang kuat bagi investor untuk mempertimbangkan saham ZONE sebagai bagian dari portofolio mereka, seiring dengan dimulainya potensi gelombang bullish baru.
Referensi: