Sesuai Prediksi, Harga Emas Naik 1.1%. Bagaimana Analisis Selanjutnya?

Harga emas naik tajam pasca sinyal suku bunga The Fed. Analisis teknikal kami terbukti akurat. Simak prediksi dan trading plan selanjutnya di sini.
Emas Dunia Emas Dunia

Harga emas mengalami kenaikan 1.1% pada penutupan pasar hari Jumat. Kenaikan ini didorong oleh komentar dari pimpinan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang membuka peluang untuk penurunan suku bunga acuan.

Bagi kamu yang mengikuti pasar, pergerakan ini mungkin tidak mengejutkan. Tim Mandiri Finansial telah memproyeksikan potensi kenaikan ini dalam analisis kami sebelumnya. Mari kita bedah lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana prospek harga emas ke depan.

Mengapa Harga Emas Tiba-Tiba Naik Tajam?

Pada hari Jumat, harga emas spot tercatat naik 1.1% dan ditutup di level $3,373.89 per ons, seperti dilaporkan oleh Reuters dan CNBC. Pemicu utamanya adalah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam simposium bank sentral tahunan.

Dalam pidatonya, Powell mengisyaratkan bahwa kondisi ekonomi saat ini mungkin memerlukan penyesuaian kebijakan moneter. Pasar menerjemahkan ini sebagai sinyal kuat untuk pemangkasan suku bunga pada bulan September mendatang.

Menurut CME FedWatch Tool yang dikutip Reuters, probabilitas penurunan suku bunga kini naik menjadi 85%, meningkat dari 75% sebelum pidato tersebut.

Sinyal The Fed dan Dampaknya ke Emas

Suku bunga acuan adalah biaya yang harus dibayar untuk meminjam uang. Ketika suku bunga turun, imbal hasil dari aset-aset yang memberikan bunga seperti obligasi menjadi kurang menarik.

Hal ini membuat emas, yang merupakan aset non-yield (tidak memberikan imbal hasil bunga), menjadi alternatif investasi yang lebih diminati.

Komentar Powell juga menyebabkan nilai tukar dolar AS melemah 1%. Pelemahan dolar ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga mendorong permintaan lebih lanjut.

Seorang trader logam independen, Tai Wong, menyatakan kepada CNBC bahwa Powell “mengejutkan pasar yang khawatir, membuka jalan tol untuk penurunan suku bunga September, yang telah mendorong setiap aset, termasuk emas.”

Sesuai Prediksi: Analisis Elliott Wave Kami Terbukti Akurat

Kenaikan harga emas menuju level $3,370 ini telah kami antisipasi. Seperti yang telah kami publikasikan dalam analisis sebelumnya, Tim Mandiri Finansial memprediksikan adanya sebuah kenaikan.

Berikut kutipan dari analisis kami tersebut:

“Kini, analisis kami menunjukkan bahwa harga emas sedang berada dalam fase konsolidasi untuk menyelesaikan struktur Wave 1… Setelah fase ini berakhir, kami memproyeksikan adanya potensi kenaikan jangka pendek menuju area $3,370 sebagai sebuah reli korektif (Wave 2).”

24 Agustus 2025
httpswwwtradingviewcomxV7zIsRAk

Kenaikan impulsif yang terjadi pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa pergerakan Wave 2 tersebut sedang berlangsung, sesuai dengan proyeksi teknikal yang telah kami petakan.

Rekomendasi Teknikal

Setelah terkonfirmasinya prediksi kami, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana pergerakan harga emas setelah ini? Kenaikan yang sangat kuat membuka kemungkinan adanya perubahan arah tren dari bearish (tren turun) menjadi bullish (tren naik).

Menurut analisis teknikal Elliott Wave dari tim Mandiri Finansial, kenaikan saat ini (Wave 2) idealnya akan menguji area Fibonacci retracement antara 0.618 ($3372.044) dan 0.786 ($3388.486).

24 Agustus 2025 - trading plan XAUUSD
httpswwwtradingviewcomxlPBoJrvJ

Respons harga di area krusial ini akan menentukan langkah selanjutnya. Berdasarkan analisis tersebut, kami telah menyusun sebuah trading plan:

  • Sell Entry: $3389.953
  • Stop Loss (SL): $3399.953
  • Take Profit (TP): $3312.953

Penting untuk diingat, trading plan ini didasarkan pada analisis teknikal dan valid jika ada konfirmasi reaksi harga di area yang telah ditentukan.

Waspadai Risiko Inflasi

Meskipun pasar menyambut baik sinyal penurunan suku bunga, beberapa analis, seperti yang dilaporkan oleh Kitco, mengingatkan untuk tetap waspada.

Jeffrey Roach, Chief Economist untuk LPL Financial, menyatakan bahwa ia tidak yakin The Fed akan dapat melanjutkan pemangkasan suku bunga setelah September.

Risiko utamanya adalah jika data inflasi ternyata kembali meningkat. Powell sendiri menekankan bahwa keputusan final akan sangat bergantung pada data pekerjaan dan inflasi yang akan rilis sebelum pertemuan The Fed berikutnya. Dengan kata lain, satu kali penurunan suku bunga tidak menjamin akan ada rangkaian penurunan berikutnya.

Untuk saat ini, sentimen pasar positif untuk emas. Namun, sebagai investor cerdas, kamu perlu terus memantau data ekonomi AS yang akan datang untuk melihat apakah prospek bullish ini dapat berlanjut.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *