Harga Emas Dunia Anjlok: Drama Tarif & Prediksi Elliott Wave

Emas Dunia Emas Dunia

Dunia investasi emas baru saja melewati pekan yang mirip rollercoaster. Setelah sempat terbang tinggi dan mencetak rekor baru, harga emas dunia tiba-tiba terjun bebas 1,6% (11 Agt).

Apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata, ini adalah campuran antara drama kebijakan tingkat tinggi dan pergerakan pasar yang, jujur saja, sudah kami perkirakan.

Drama Kebijakan dan Sentimen Pasar

Semua keributan ini dimulai ketika muncul kabar bahwa pemerintah AS akan mengenakan tarif impor spesifik pada emas batangan. Kabar ini sontak membuat pasar panik dan harga emas melambung tinggi pada hari Jumat (1 Agt). Para investor berbondong-bondong mencari aman, berpikir emas akan menjadi lebih langka dan mahal di AS.

Namun, seperti biasa dalam politik, plot twist datang dengan cepat. Pada hari Senin, Presiden Donald Trump melalui akun media sosialnya mengklarifikasi bahwa emas tidak akan dikenai tarif.

Pernyataan singkat ini cukup untuk membalikkan seluruh sentimen pasar. Ketidakpastian yang tadinya mendorong harga naik kini lenyap, dan para pedagang pun menjual aset emas mereka. Akibatnya, harga emas spot anjlok 1,2% dan emas berjangka rontok 2,5%.

Bagi kamu yang kemarin deg-degan, sekarang mungkin bisa napas lega. Seperti kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, para pedagang kini akan “move on” dan fokus pada hal lain. Ironisnya, fokus baru ini bisa jadi justru positif untuk emas dalam jangka panjang, terutama jika bank sentral AS jadi memangkas suku bunga.

Sesuai Prediksi: Analisis Teknikal Berbicara

Bagi Tim Mandiri Finansial, gejolak ini sebenarnya bukan kejutan besar. Sejak beberapa waktu lalu, kami sudah memantau pergerakan harga emas dunia menggunakan metode Elliott Wave, sebuah alat analisis teknikal untuk memahami psikologi pasar dalam bentuk pola gelombang.

Seperti yang bisa kamu lihat pada analisis kami tanggal 4 Agustus lalu, harga emas sempat menyentuh area resistance kuat di level Fibonacci 0.618 dan 0.786. Dalam bahasa yang lebih sederhana, harga emas membentur “langit-langit” yang sulit ditembus di sekitar $3,400.

4 Agustus 2025
https://www.tradingview.com/x/nQybP48t/

Area ini, dalam teori Elliott Wave, kami identifikasi sebagai akhir dari Wave B, yaitu sebuah gelombang koreksi yang bergerak naik. Setelah mencapai puncak di Wave B tersebut, adalah sebuah siklus yang wajar jika harga kemudian berbalik arah untuk memulai Wave C, yaitu gelombang penurunan yang lebih signifikan. Penurunan yang terjadi pada hari Senin sangat pas dengan skenario ini.

Tunggu Data Inflasi

Jadi, ke mana arah harga emas selanjutnya? Selain dari analisis teknikal kami, semua mata kini tertuju pada data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini.

Jika angka inflasi ternyata lebih tinggi dari perkiraan, The Fed (bank sentral AS) bisa jadi ragu untuk memangkas suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi adalah “musuh” bagi emas, karena membuat dolar AS lebih menarik.

Bahkan para pemain besar di industri tambang pun memilih untuk menunggu dan melihat. Seperti dikutip dari Reuters, Mark Bristow, CEO Barrick Mining, mengatakan bahwa industri masih menunggu kejelasan dan menganggap semua ini masih sebatas spekulasi.

Baginya, penambang emas adalah “price takers” atau penerima harga, sehingga dampak langsung dari drama tarif ini sebenarnya minimal bagi mereka.

Pada akhirnya, penurunan harga emas dunia kali ini bukanlah kiamat kecil, melainkan bagian dari siklus pasar yang bisa dibaca jika kita tahu caranya. Ini adalah pengingat bahwa di balik setiap berita heboh, ada pola dan struktur yang mendasarinya.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *