7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Lebih Baik dan Rapi

cara mengatur keuangan pribadi cara mengatur keuangan pribadi

Mengelola keuangan pribadi bisa terasa seperti permainan Tetris. Kamu tahu, ketika semuanya terlihat teratur di awal, tapi tiba-tiba ada pengeluaran dadakan yang bikin semuanya berantakan.

Bicara soal uang bukan cuma soal punya atau nggak punya, tapi lebih ke arah bagaimana kamu mengelolanya. Mengatur keuangan adalah kunci untuk menjalani hidup tanpa tekanan finansial yang bikin tidur nggak nyenyak.

Permasalahan yang Dihadapi Jika Tidak Bisa Mengatur Keuangan

Apa yang terjadi kalau kamu nggak mengatur keuangan dengan baik? Wah, banyak banget masalah yang bisa muncul. Mulai dari utang yang nggak habis-habis, gaya hidup konsumtif, sampai gagal mencapai tujuan finansial.

Berikut adalah beberapa permasalahan yang umum terjadi:

  • Sulit memenuhi kebutuhan dasar.
  • Kehabisan uang sebelum akhir bulan.
  • Kesulitan melunasi utang.
  • Tidak punya dana darurat.
  • Tidak bisa menabung atau berinvestasi.
  • Stress karena masalah keuangan.

Masalah-masalah ini kayak “bom waktu” yang bisa meledak kapan saja. Untuk menghindarinya, yuk kita bahas cara mengatur keuangan pribadi yang bisa langsung kamu praktikkan.

7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi

Mengatur keuangan pribadi bukan soal punya gaji besar atau kecil, tapi soal bagaimana kamu bisa bijak memanfaatkannya. Berikut adalah tujuh langkah yang bisa kamu lakukan.

1. Lakukan Perencanaan Keuangan Bulanan

Membuat rencana keuangan personal itu kayak peta harta karun, kamu nggak akan sampai ke tujuan tanpa itu. Mulailah dengan membuat daftar pemasukan dan pengeluaran.

Misalnya, berapa besar gajimu, bonus, atau penghasilan sampingan yang masuk setiap bulan.

Lalu, bagi pengeluaranmu ke dalam kategori seperti kebutuhan dasar (makanan, transportasi, listrik), cicilan, tabungan, dan hiburan.

Buat alokasi persentase, misalnya dengan metode 50/30/20 –pada cara ke-tujuh akan dibahas lebih lanjut mengenai metode ini.

Pastikan rencana ini realistis. Jangan kayak diet ekstrem yang bikin kamu frustrasi di tengah jalan. Perencanaan keuangan harus bisa diikuti, jadi sesuaikan dengan gaya hidupmu.

2. Selalu Catat dan Monitor Pengeluaran

Catatan pengeluaran pribadi itu penting banget, kayak buku diary keuanganmu. Kalau kamu nggak mencatat, tahu-tahu uangmu sudah habis tanpa bekas.

Mulailah dengan mencatat setiap pengeluaran, bahkan yang kecil sekalipun seperti bayar parkir atau beli kopi.

Sekarang ini sudah ada banyak aplikasi keuangan yang bisa kamu pakai dengan gratis, atau bahkan cukup gunakan Google Sheets aja.

Kalau kamu old school, buku catatan kecil juga bisa kok. Intinya, punya catatan ini membantu kamu melihat pola pengeluaranmu.

Setelah itu, lakukan evaluasi bulanan. Apakah ada pengeluaran yang bisa dipangkas? Misalnya, kalau kamu sering pesan makan online, mungkin bisa dikurangi dengan masak sendiri.

3. Lebih Bijak dalam Mengambil Cicilan atau Kredit

Cicilan itu ibarat pedang bermata dua. Kalau nggak hati-hati, bisa jadi bumerang yang bikin kondisi keuanganmu kacau.

Sebelum memutuskan mengambil cicilan, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah aku benar-benar butuh ini? Atau ini cuma keinginan sesaat?”

Idealnya, total cicilanmu nggak boleh lebih dari 30% dari penghasilan bulanan. Misalnya, kalau penghasilanmu Rp10 juta, cicilan maksimal yang aman adalah Rp3 juta. Ini termasuk cicilan KPR, kendaraan, atau kartu kredit.

Dan satu hal lagi dalam cara mengatur keuangan pribadi kamu, hindari mengambil cicilan untuk barang-barang konsumtif, seperti gadget terbaru atau liburan mewah. Kalau barang itu nggak menambah nilai di masa depan, lebih baik kamu pikir ulang.

4. Tabung atau Investasikan secara Otomatis

Kamu tahu nggak kalau salah satu cara paling gampang untuk menabung atau investasi adalah dengan automation? Tabungan otomatis itu seperti punya asisten pribadi yang memastikan kamu menabung tanpa ribet.

Caranya? Manfaatkan fitur auto-debit di rekening bank. Setiap kali gajian, langsung alokasikan sebagian ke rekening tabungan atau investasi.

Misalnya, 10% dari gaji langsung masuk ke rekening tabungan berjangka, atau ke instrumen investasi seperti reksa dana.

Investasi otomatis ini nggak cuma bikin kamu disiplin, tapi juga membantu menghindari godaan untuk menghabiskan uang.

Bayangkan, sebelum kamu sempat berpikir buat beli gadget baru, uangmu sudah “menghilang” ke tabungan. Ini adalah langkah kecil dengan hasil besar!

Dalam berinvestasi, istilah ini disebut sebagai Dollar-Cost Averaging (DCA), sebuah teknik yang sering dipakai oleh investor pemula maupun profesional untuk meminimalkan risiko saat masuk ke pasar investasi.

4.1. Prioritas dalam Menabung atau Investasi

Nggak semua uang yang kamu tabung atau investasikan punya tujuan yang sama. Ada urutannya, supaya kondisi keuanganmu tetap aman di segala situasi. Berikut ini urutan yang paling umum.

  • Dana darurat setara dengan 12 bulan pengeluaranmu setiap bulan.
  • Asuransi kesehatan.
  • Dana pensiun yang jumlah asetnya bisa menghasilkan return 4% untuk biaya hidup per tahun –hal ini bisa kamu ketahui lebih lanjut di artikel The 4% Rule.
  • Investasi jangka pendek lainnya seperti menikah, travelling, membeli mobil, dan membeli gadget baru.
  • Investasi jangka panjang lainnya seperti beli rumah, dan pendidikan anak.

5. Ingin Self Reward? Rencanakan

Konsep ini sering disalahartikan sebagai alasan buat boros. Padahal, kamu tetap bisa self reward buat diri sendiri tanpa merusak keuangan, asal direncanakan dengan baik.

Misalnya, kamu ingin beli sepatu baru atau makan malam fancy di akhir bulan. Masukkan ini ke dalam anggaran keuanganmu sebagai pos “hiburan”. Tentukan jumlah maksimal yang boleh kamu gunakan, misalnya 5-10% dari penghasilan.

Rencanakan juga kapan kamu akan melakukan self reward ini. Dengan begitu, kamu punya sesuatu yang ditunggu-tunggu tanpa perlu merasa bersalah. Ingat, self reward itu harus bikin bahagia, bukan malah bikin stress karena tagihan menumpuk.

6. Stop Impulsive Buying dan Cari Alternatif Lebih Murah

Belanja impulsif itu seperti musuh dalam selimut. Kamu merasa bahagia saat beli barang, tapi menyesal begitu tagihan muncul. Jadi, bagaimana cara mengatasinya?

Mulailah dengan aturan sederhana, kalau kamu ingin beli sesuatu yang nggak ada dalam rencana, tunda dulu selama 1 bulan.

Teknik ini pernah dibahas sebelumnya pada artikel menabung target 4 juta pada bagian terapkan metode 30-days rule, apabila setelah 30 hari kamu masih merasa butuh barang tersebut, barulah beli. Tapi, jika dalam 30 hari ternyata barang tersebut sudah terasa tidak dibutuhkan, maka tundalah.

Selain itu, biasakan untuk belanja dengan daftar. Saat kamu tahu apa yang benar-benar kamu butuhkan, godaan untuk membeli barang nggak penting akan berkurang. Kalau perlu, tinggalkan kartu kredit di rumah saat pergi belanja!

7. Pelajari dan Terapkan Metode Pengeluaran Modern

Sekarang kita masuk ke teknik manajemen keuangan modern yang sudah terbukti efektif pada tips mengatur keuangan pribadi. Keduanya punya cara pembagian yang berbeda, jadi pilihlah yang paling cocok untuk kondisi finansialmu.

7.1. Metode 50/30/20

Metode ini cocok buat kamu yang ingin membagi pengeluaran secara sederhana dan nggak terlalu terperinci.

  • 50% untuk kebutuhan utama: seperti makanan, tagihan listrik, transportasi, dan sewa rumah.
  • 30% untuk keinginan: seperti hiburan, nongkrong, atau langganan streaming.
  • 20% untuk tabungan atau investasi: ini adalah bagian yang kamu sisihkan untuk masa depan.

7.2. Metode 40/10/10/30/10

Metode ini lebih cocok untuk kamu yang punya cicilan atau ingin membagi keuangan dengan lebih rinci.

Pilih metode yang sesuai dengan gaya hidup dan penghasilanmu, lalu terapkan secara konsisten.

  • 40% untuk kebutuhan utama: seperti makanan dan tagihan wajib.
  • 10% untuk cicilan utang: agar keuanganmu tetap sehat.
  • 10% untuk premi asuransi: untuk perlindungan jangka panjang.
  • 30% untuk tabungan, dana darurat, atau investasi: supaya masa depanmu lebih aman.
  • 10% untuk amal atau sedekah: karena berbagi itu juga bagian dari tanggung jawab sosial.

Mengatur keuangan pribadi itu bukan lagi sekadar pilihan, tapi kebutuhan. Ingat, uang bukanlah segalanya, tapi tanpa manajemen yang baik, hidupmu bisa penuh tekanan.

Jadi, mulai sekarang, ayo terapkan cara mengatur keuangan pribadi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Mulai dari hal kecil seperti mencatat pengeluaran hingga membangun kebiasaan menabung otomatis.

Semua langkah ini adalah investasi untuk hidup yang lebih baik. Jangan tunda-tunda, karena semakin cepat kamu mulai, semakin cepat pula hasilnya terlihat. Selamat mencoba!

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.